Ia kupanggil dini
Ia seorang gadis seusia denganku
Tingginya sama denganku
Ia agak kurus,tetapi ia berisi
Rambutnya tidak panjang,hanya sebahu
Lurus, hitam dan agak tipis
Rambutnya hitam
Mukanya kecil
Oval bentuknya
Dimukanya itu
Ia memiliki hidung yang “imut”
Tidak mancung,tidak pesek
Di ujung hidungnya itu singgah rasa kagumku
Dimukanya itu juga
Aku melihat sepasang mata
Hitam,bening
Matanya tidak sipit
Sehingga jelas ketajaman tatapannya
Dalam tatapannya itu beradu
Mataku – singgah pujianku
Dia juga mempunyai bibir yang kecil
Namun terlihat “sexy”
Bibirnya alami
Tanpa gincu,atau pewarna lainnya
Setiap kata yang keluar dari bibirnya
Seharum bunga yang mekar
Lembut bibirnya
Dalam bibirnya itu
Berderet gigi putih
Posisinya agak gak beraturan
Namun itu menambah daya tarik bibirnya
Ditambah dengan dagu yang sedikit terbelah
Jika ia mengunyah
Laksana ia ketika mengunyah madu – madu
Dari taman kehidupan
Setiap kali ia tersenyum
Detakan jantungku makin berdenyut kencang
Ditambah jika ia
Berucap
Matai aku mak
Tak kuat aku melihat keindahan bibir itu
Tapi
Aku tak nafsu
Akan keindahan bibir itu
Bibir itu
Ibarat untaian puisi
Yang teratur rapi
Ia berkata yang indah
Takjub aku
Ketika bibir itu berkata
Dan pandangan ku beradu
Serasa aku tersihir
Tuk gerakkan mulut
Aku terhipnotis
Dan antara sadar
Dan tak sadar aku berucap
Aku suka kamu dini….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar