
Senin Malam...
Banyak hal terjadi setiap hari yang justru tak pernah terduga. Sore ini relic-relic kenangan kubuka dan kutemukan sebuah buku bersampul biru tua yang menyimpan berbagai kenangan semasa SMA dulu. Kuingat bulan Februari 4 tahun silam buku ini sampai ditanganku berupa sebuah kado kecil ungkapan sayang. Sayangnya, cerita tentang "Si Pemberi" tak pernah tertulis didalamnya, mungkin karena semua masih teralu pagi utnuk dikenang, kecuali ada kesan yang masih tersimpan di satu ruang hati sampai saat kehadiran sosok wanita yang mengetuk pintu hatiku yang lain. Tinta merah dan goresan puisi yang maish "abnormal" tertulis untuk melukiskan keindahan yang kurasa. Kubuka kalender didalamnya, terlihat coretan-coretan dari tangan kecilnya yang membuatku mencoba untuk mengingat jalinan waktu lalu. "Disitukah kau merasakan luka?", "Hari ini apakah aku telah membuatmu menangis?"... Sayangnya dia telah memiliki kehidupan yang lebih baik dan tentunya tak akan pernah kuceritakan lagi kisah didalam buku itu kepadanya jika suatu saat sang waktu mempertemukan kami.
Aku tahu, dan aku mengerti apa yang dia rasakan ketika semua berakhir dengan pasti....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar